Isra' Mi'raj; Perjalanan Multiverse oleh Rasulullah SAW (Part 1)

 


Pengertian Multiverse (Multi Semesta)


Secara garis besarnya, multiverse adalah kumpulan-kumpulan dari semesta yang ada. Multiverse juga bisa dimaknai sebagai istilah untuk menggambarkan bawa di luar alam semesta yang kita tinggali ini, masih terdapat alam semesta yang lain. Sehingga ada kemungkinan bahwa diri kita ini mempunyai kembaran yang hidup di alam semesta yang lain.


Menurut pendapat yang lain multiverse ini adalah suatu hipotesis berupa kemungkinan adanya beberapa kumpulan alam semesta, termasuk alam semesta yang kita tinggali ini. Semesta ini terdiri dari segala sesuatu yang ada yakni mulai dari, keseluruhan waktu, materi, energi, dan hukum fisika serta konstanta yang menggambarkannya. (Sumber: wikipedia)


Bukti-Bukti Sains Teori Multiverse Berdasarkan al-Qur'an


Pertama, tentang Teori Parallel Universe. Yang menyatakan bahwa kehidupan manusia baik di alam semesta ini maupun di alam semesta yang lain itu terjadi secara bersamaan. Tidak hanya itu saja para ahli kuantum percaya, bahwa setiap detik dari alam semesta ini akan tercipta alam semesta yang lain atau paralel yang lain. Dari teori ini kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwasanya alam semesta ini multidimensi atau berupa paralel. Seperti yang dijelaskan oleb Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab tafsirnya Mafatih al-Ghaib (at-Tafsir al-Kabir li al-Quran al-Karim) yakni, Allah berfirman dalam surat al-Fatihah ayat 2 : 

الحمد لله ربّ العالمين (Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam),  diayat ini Allah menggunakan makna jama' (banyak) untuk kata 'alam (عالم) yakni al-'alamin (العالمين).

Artinya, bukan sebuah alam melainkan banyak alam. Maka dari itu Imam ar-Razi menyimpulkan bahwasanya di semesta ini masih banyak semesta yang lain yang tidak diketahui oleh manusia.


Kedua, tentang teori penciptaan alam semesta, karena teori ini sangat berhubungan erat dengan yang namanya multiverse. Yakni teori big bang, secara garis besar teori ini menunjukkan bahwasanya alam semesta ini bentuk karena adanya ledakan besar teori atom raksasa yang terjadi sekitar 13,7 milyar tahun lalu, pendapat ini dicetuskan pertama kali oleh Edwin Hubble yang kemudian didukung oleh ilmuwan Albert Einstein. Dan teori ini di benarkan oleh ilmuwan muslum Prof. Baiquni, beliau mengatakan bahwasanya teori ini sudah termaktub dalam al-Quran surat al-anbiya ayat 30 yang berbunyi ؛ 

اَوَلَمْ يَرَ الْذِّينَ كَفَرُوآ السَّموتِ والأرضَ كانَتاَ رَتْقاً فَفَتَقْنهُما  وجعلنا من الماءِ كُلَّ شَيءٍ حَيٍّ اَفَلاَيؤْمِنونَ

"Dan apakah orang-orang kafir tak mengetahui bahwasanya kedua langit dan bumi itu dulunya menyatu, Kemudian kami pisahkan keduanya; dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman (Qs al-Anbiya' [21] : 30).

Dari ayat di atas menjelaskan bahwasanya, awal kejadian alam semesta ini hampir identik dengan teori Big Bang. Yani yang mulanya dulu padu kemudian menjadi terpisah antara langit dan bumi (Sumber : gramedia.com)


Sedangkan teori Big Bang semacam di atas ini, dibantah oleh teori Big Bang dari Newton dan Stephen Hawking. Karena seolah-olah teori Big Bang di atas ini menihilkan yang namanya dzat pencipta (yakni tuhan). Dan menurut Stephen Hawking, alam semesta ini tidak terjadi secara kebetulan. Karena kompleksitas zat, molekul, dan partikel di alam semesta ini tersusun secara koheren, yang tidak terjadi secara kebetulan akan tetapi ada yang menciptakan yang tentunya lebih kompleks dari alam semesta itu sendiri. (Sumber: Tanwir.id)

Dan teori ini juga tidak ada salahnya karena di al-Quran juga sudah termaktub dalam surat at-Thalaq ayat 12;

اللّهُ الذي خَلَقَ سَبْعَ سَموتٍ وَ مِنَ الأَرضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لٍتَعْلَمُوآ أنَّ اللهَ على كُلِّ شَيءٍ قديرٌ وأنَّ اللهَ قَدْ أحاطَ بِكُلِّ شَيءٍ علماً

Yang artinya " Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah maha kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmunya Allah itu meliputi segala sesuatu."


Dan dari kedua teori ini, antara teori Big Bang yang dikemukakan oleh Edwin Hubble & Albert Einstein dan teori yang dikemukakan oleh Newton & Stephen Hawking kelihatannya bertentangan. Katena teori dari Edwin Hubble seolah-olah menihilkan adanya dzat pencipta sedangkan teori dari Stephen Hawking menghadirkan adanya dzat pencipta yang lebih komplek (sempurna) dari alam semesta itu sendiri.

Akan tetapi jika kita mau menelusuri dan menelitinya lebih dalam kita mungkin dapat menemukan korelasinya. Jadi, kalau menurut hemat saya alam semesta ini tetap ada yang menciptakan seperti teori yang dipaparkan oleh Stephen Hawking sedangkan proses terjadinya ini seperti teori yang dipaparkan oleh Edwin Hubble, tapi kembali lagi Allah lah yang Maha Mengetahui segalanya (Waallahu a'lam).


Mungkin dari awal kita masih membahas tentang apa itu multiverse dan bukti-buktinya yang ada dalam Alquran. Untuk part 2 nya nanti kita akan membahas korelasi antara Isra Mi'raj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dengan kejadian-kejadian multiverse yang ada. Sekian dari kami dan terima kasih.


(al-Faqir Balya Robert)