Pentingnya Belajar Kepada Guru



       Di zaman yang serba modern ini, kita sangat dibantu dan dimudahkan oleh teknologi hampir di seluruh aspek kehidupan kita, bahkan dalam hal belajar dan memilih guru. Contoh yang nyata kita dapat menjawab pekerjaan rumah atau tugas - tugas di sekolan dengan hanya mencarinya di google, tanpa harus repot - repot kerja kelompok.

      Dan yang menjadi permasalahannya, banyak orang yang baru belajar agama tapi dengan jalur instan yakni dengan mencari sumber - sumber di mbah google atau dengan mengaji online lewat kanal youtube. Memang tidak ada salahnya orang belajar akan tetapi harus diimbangi dengan yang namanya guru apalagi belajar agama.

Karena ada maqolah ulama seperti ini;  
dari al-Imam Muhammad ibnu Sirrin RA. Beliau berkata ;
إِنَّ هَذَا العِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَك
"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Karena itu perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian."

Dan dawuhnya Imam Sufyan ats-Saury;
اَلإِسْنَادُ هُوَ سِلَاحُ المُؤْمِنِ. فَإِذَا لَمْ يَكُنْ مَعَهُ سِلَاحٌ فَبِأَيِّ شَيْءٍ يُقَاتِلُ
"Sanad adalah senjatanya orang-orang beriman. Kalau bukan dengan senjata itu, lalu dengan apa mereka berperang." Dari dua maqolah diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwasannya sangatlah penting kita mengambil ilmu (agama) dari orang yang tepat. Dan orang yang tepat ini adalah guru yang memiki sanad (mata rantai ilmu) yang bersambung dengan Rasululloh, agar ilmu yang kita terima ini benar-benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

Diibaratkan seperti kita mau menuju suatu tempat yang kita tidak tahu jalannya mau lewat mana, alangkah amannya jika kita ikut orang atau naik kendaraan umum yang disitu sopirnya pasti handal dan tau tempat, pastilah kita aman dan terjamin sampai tempat yang kita inginkan, bahkan dengan kita tidurpun di tengah-tengah jalan pastilah sampai ke tujuan.

Maka dari itu guru yang tepat dan sanad (mata rantai keilmuan yang bersambung sampai Rasulullah SAW) yang benar menjadi suatu modal utama kita untuk memperoleh ilmu yang jelas. Ilmu yang tidak hanya bersumber dan berakar dari pemikiran yang salah dan hawa nafsu belaka, akan tetapi ilmu yang murni dari hati yang diturunkan oleh Sang Ilahi.

al-Faqir Balya Robert